Nur
datang jauh- jauh dari kampung kuliah ke IAIN mau menuntut ilmu dan
berharap ketika lulus nanti jadi orang. Nur juga berharap bertemu pangerannya
di kampus, mau cari pacar yang kaya, yang punya motor n utama sekali gak pelit
biar ntar klo jalan- jalan gak perlu naik taxi kuning
kesana kemari coz ada ojek gratis, biasa makan gratis n klo lagi gak punya
uang ada yang nombokin keperluan hampir
ketinggalan pacarannya pacaran islami ko’, kan di kampus islam.
Sekilas cerita mimpi si Nur….
Cinta emang selalu menyita
perhatian. Ada di antara kita yang kemudian bahagia dengan cinta, tapi nggak
sedikit yang merana karena cinta. Itu sebabnya, wajar juga kalo novelis Mira W
pernah menyampaikan dalam sebuah novelnya: “Kita boleh hidup dengan cinta, tapi
jangan mati karena cinta”. Banyak juga manusia yang terbius cinta (khususnya
cinta kepada lawan jenis, harta, dan juga jabatan) hingga lupa segalanya. Sebab,
yang ada dalam benaknya hanyalah cinta, cinta, dan cinta.cek cek cek..
Guys hati- hatilah dengan cinta
buta,
cinta yang tak mengikuti aturan Islam. Termasuk saat orang yang model
begitu tuh jatuh cinta, maka ia akan buta dan gelap matanya. Berbuat sesukanya
dan mencampakkan norma agama. Oyach dalam islam tu gak ada istilahnya pacaran
islami. Sesat dan menyesatkan tuh yang bilang ada pacaran islami. Beberapa
kerusakan akibat cinta buta:
·
Lupa mengingat Allah. Lebih sibuk
mengingat makhlukNya, yakni orang yang dicintainya, misalnya. Jika dia lebih
kuat mengingat Allah, insya Allah mengingat makhlukNya jadi terkendali. Tapi
jika lebih kuat mengingat makhlukNya, maka mengingat Allah akan dikalahkan.
Hatinya
tertawan dan terhina. Ya, hatinya akan tertawan dengan orang yang dicintainya.
Namun, karena ia mabuk cinta, maka ia tidak merasakan musibah yang menimpa.
·
Melupakan agama. Tak ada orang yang
paling menyia-nyiakan agama dan dunia melebihi orang yang sedang dirundung
cinta buta. Ia menyia-nyiakan maslahat agamanya karena hatinya lalai untuk
beribadah kepada Allah. Ada teman kita ketika jatuh cinta tuh sampe nggak
sholat, nggak kuliah n malas belajar karena cuma mikirin dia, ne udah biasa
dibilang cinta buta.
·
Mengundang bahaya. Bahaya-bahaya
dunia dan akhirat lebih cepat menimpa kepada orang yang dirundung cinta buta
melebihi kecepatan api membakar kayu kering. Ketika hati berdekatan dengan
orang yang dicintainya secara buta itu, ia akan menjauh dari Allah. Jika hati
jauh dari Allah, semua jenis marabahaya akan mengancamnya dari segala sisi
karena setan menguasainya. Jika setan telah menguasainya, maka mana ada musuh
yang senang melihat lawannya senang? Semua musuh ingin musuhnya dalam bahaya.
·
Mengurangi kepekaan. Cinta buta akan
merusak indera atau mengurangi kepekaannya, baik indera suriya (konkret)
maupun indera maknawi (abstrak). Kerusakan indera maknawi mengikuti rusaknya
hati, sebab jika hati telah rusak, maka organ pengindera lain, seperti mata,
lisan, telinga, juga turut rusak. Artinya, ia akan melihat yang buruk pada diri
orang yang dicintainya secara buta itu sebagai sebuah kebaikan dan juga
sebaliknya. Disebutkan oleh Imam Ahmad, “Cintamu kepada sesuatu membutakanmu
dan membuatmu tuli.” Ibnu Abbas pernah mendengar berita ada seorang laki-laki
yang sangat kurus sehingga yang tersisa hanya kulit dan tulang. Ibnu Abbas
berkata, “Kenapa ia?” “Ia terkena jatuh cinta, isyq (cinta buta)”, jawab
seseorang. Kemudian Ibnu Abbas berdoa dan berlindung kepada Allah sepanjang
hari dari penyakit isyq.
Kawan- kawan itulah beberapa mafsadat
alias kerusakan akibat cinta buta. Cinta buta adalah seseorang yang mencintai
secara berlebihan, sehingga orang yang
dicintainya sudah pada level menguasai dan mengendalikannya. Seperti kata
pepatah, cinta buta itu awalnya ringan dan manis, pertenga-hannya sedih,
kesibukan, dan sakitnya hati, dan ujung-ujungnya adalah kebinasaan dan
kematian, jika nggak diselamatkan oleh Allah Swt. Jadi, ati-ati deh.
Guys, saya ngasih gambaran seperti ini saking sayangnya sama
kamu semua (deeu… pe de bgt ya? Hehehe…). Jangan sampe kamu terbius oleh
gemerlap kehidupan yang menawarkan kenikmatan semu. karena akibatnya udah
jelas. Rugi dunia-akhirat tuh. Jatuh cinta sih boleh aja, tapi jangan
mengekspresikannya di jalur yang salah, yakni perbuatan yang melanggar aturan
Islam. Misalnya, pacaran dan seks bebas.
Yuk, kita mulai lebih dewasa dalam
berpikir dan bertindak. Jangan terus main-main dalam ini. Kalo pun kita belum
mampu untuk menikah, jangan nekat menikah. Karena pernikahan bukan urusan main-main.
Oya, kita pun harus rela untuk membuang jauh-jauh pikiran murah dan murahan
tentang “pacaran”. Sebab, pacaran adalah salah satu bagian dari ekspresi cinta
buta. Sumpah!
Mulai sekarang yuk kita tumbuhkan kecintaan kita kepada ilmu agama
sehingga kita jadi paham ilmu agama dan bisa diamalkan dalam kehidupan
keseharian kita. Semoga pula kita tak tergoda dengan cinta buta. Jangan sampe
deh. Bisa kan? Siip!
by Div.Opsyi LDK AMAL
0 komentar:
Posting Komentar