Masjid Abdurrahman Isma'il,
Komplek Kampus IAIN Antasari,
Jl. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin, Kalsel
Phone: +6289691780577 (Ikhwan) /
+6285651xxxxxx (Akhwat)
E-Mail: ldk_amal@yahoo.co.id

Kamis, 23 Januari 2014

TELADAN PENUH CINTA

Pada satu lorong waktu, justru semua terasa indah dan dami. Walaupun kisah kenangan dunia masih menyerupai molekul-molekul aktif di darah yang berjalan cepat di sekujur tubuh seorang manusia yang gagah dan tegas. inilah dia, Ibnu Khaththab. Si singa Allah yang tak kuasa membendung butiran-butiran air dari mata dalam satu kisahnya.
Ia pernah menyaksikan kekasih Allah tidur beralas tikar kulit kasar yang dirangkai bersama hijaunya rerumputan, sebuah alas yang jauh dari kelas “Eksekutif” atau sekedar”Ekonomi” untuk manusia-manusia berkelas dunia-akhirat, seperti Rasulullah. Hingga, punggung beliau berbekas bilur.
“Sungguh wahai kekasih Allah,” keluh Umar dengan rapi” si Kisra dan Qaishar berebahkan diri diatas bantal dan permadani sutranya. Pelayanpun lalu lalang menyiapkan keperluannya, sementara kedudukanmu jauh lebih mulia disisi Allah…”
Ini termasuk daftar keluhan yang tidak terlalu disukai oleh Rasulullah. Namun,dengan kilatan cahaya yang terpancar dari bibir beliau yang tersenyum itu, ia jelaskan kepada para sahabat yang tidak pernah sulut semangat ini,” Apakah engkau tidak ridha mereka mendapat dunia, sedangkan kita menyimpan akhirat wahai ibnu Khaththab?”
Beliau memang seorang presiden Dunia yang tidak kalah dengan Kisra dan Qaishar, secara duniawi, tentu diatas layak bagi orang-orang sepertinya, Rasulullah Shalallahualaihi wasallam, untuk menikmati fasilitas serupa. Tapi, dimana kekayaan beliau jika memang benar bahwa beliau adalah seorang pemimpin, panutan, guru, nabi, sekaligus utusan Allah yang diturunkan dimuka bumi? Di mana? Di mana? Ah, sayang sekali.
Mungkin, jika sobat hidup di zaman Rasulullah sebagai rakyat biasa, tak henti-henti mendapat bantuan gratis dari Rasulullah. Tanpa tanda tangan dan potongan sana-sini. Tidak ada sedikitpun pungutan sekedar antar barang kerumah tanpa diminta. Rasulullah sebenarnya bisa saja menjadi sosok manusia yang kaya secara materi dunia dan akhirat seperti nabi Sulaiman Alaihissalam.
Tapi, dimana kekayaan presiden kaum Arab itu? Ya, kekayaan Rasulullah habis untuk umat. Bahkan, beliau sendiri tidak terlalu memedulikan harta. Allahummaj`alnii miskiinan, wahsyurnii fii zumratil masaakiin` ya Allah, jadikanlah aku orang yang miskin. Kumpulkanlah aku bersama mereka.` itu doa Rasulullah. Teladan umat.
Wahai sodaraku yang dicintai Allah, dalam beberapa telusuran ini, ada sinyal-sinyal yang terpancar dari sebuah sistem gerak. Ini perlu untuk kita ambil, rakit, pasang, dan hidupkan. Itulah, gerak cinta beramal sunnah. Yang mungkin, sumber arusnya adalah niatan suci untuk menjalari setangkai hati.
Karena itu, yang ditaklukkan Rasulullah tidak Cuma wilayah, rakyat, tentara,… Justru yang ia taklukkan adalah hati! Untuk diseru bersama, berpadu mengesakan Tuhan Allah Yang Maha Esa. Sistem cinta itu mengajarkan kepada kita sebuah kekuatan hebat tak terkalahkan.[]

ads

Ditulis Oleh : LDK AMAL Hari: 15.31 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Bagaimana tampilan Web kami menurut Anda?