Masjid Abdurrahman Isma'il,
Komplek Kampus IAIN Antasari,
Jl. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin, Kalsel
Phone: +6289691780577 (Ikhwan) /
+6285651xxxxxx (Akhwat)
E-Mail: ldk_amal@yahoo.co.id

Selasa, 02 September 2008

Refleksi Seabad Mohammad Natsir, Berjuang Demi Kemajuan Islam


Indonesia pernah memiliki seorang figur yang cukup berjasa bagi negeri ini. Tapi, sosok bersahaja itu seolah sengaja ‘ditenggelamkan’ dari sejarah.

Dialah Mohammad Natsir, kelahiran Alahan Panjang, Sumatera Barat, 17 Juli 1908, dan wafat di Jakarta 6 Februari 1993.

Karena itu, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, Kamis (21/8), tergerak menggelar seminar Seabad M Natsir, Refleksi Pembaruan Pemikiran Islam di aula Rektorat lantai III.

Narasumber, Adian Husaini, mengatakan Mohammad Natsir bukan hanya politisi handal, juga seorang pejuang pendidikan yang layak disejajarkan dengan tokoh-tokoh seperti KH Ahmad Dahlan, Ki Hajar Dewantara, dan sebagainya.


Ketika melihat sekolah-sekolah kala itu sama sekali kosong dari pengajaran agama, ia pun termotivasi membentuk pendidikan modern yang sejalan dengan Islam.

Kepedulian Natsir tersebut menghantarkannya pada pemahaman bahwa masalah penting umat Islam adalah kebodohan sebagian besar mereka terhadap agamanya sendiri. Untuk itu, lanjut Adian, Natsir mulai merintis pendidikan Islam. Bahkan rela memberikan pelajaran-pelajaran agama kepada murid-murid HIS, MULO dan Sekolah Guru, meski tanpa dibayar sekalipun.

Setelah lulus dari AMS (setingkat SMA), ia memang tidak melanjutkan ke universitas terkemuka, walaupun peluang beasiswa untuk itu ditawarkan padanya. Namun hal tersebut tak menyurutkan langkahnya untuk mengkaji ilmu. Natsir lebih memilih menerjuni bidang keilmuan dan pendidikan Islam. Sebuah keputusan yang bisa dikatakan berani.

"Dia mencari ilmu bukan untuk tujuan-tujuan keuntungan duniawi, bukan untuk jadi PNS, dan sebagainya. Dia menjadikan aktivitas mencari ilmu sebagai bagian dari jihad fisabilillah," ujar Adian Husaini.

Waktu itu Natsir mencoba mengintegrasikan pendidikan yang terbelah: yakni pendidikan umum dan agama. Natsir menginginkan adanya integrasi pendidikan, agar kaum Muslim menguasai agamanya dengan baik, dan pada sisi lain tidak ketinggalan dalam persaingan global.

"Dia tidak mau umat Islam hanya mempelajari ilmu-ilmu umum dan buta terhadap agamanya yang akan menyebabkan mereka tidak mengetahui misi hidup sesungguhnya berdasarkan petunjuk Islam," ujar dosen Pasca Sarjana Pusat Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, ini.

Selain amat konsens dengan nasib pendidikan rakyat jelata, ketika menjadi Perdana Menteri, salah satu prestasi Natsir adalah mewajibkan pelajaran agama di sekolah-sekolah umum.

"Kecintaan Natsir di bidang keilmuan dan pendidikan dibuktikan dengan upayanya untuk mendirikan sejumlah universitas Islam. Setidaknya ada sembilan kampus dimana Natsir berperan besar dalam pendiriannya," ungkap Adrian.

Setelah disisihkan dari dunia politik di masa Orde Baru, Natsir mengoptimalkan peran dakwah dalam masyarakat melalui lembaga dakwah yang didirikannya bersama berbagai tokoh Islam, yakni Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.

Jalur Dakwah
KH Husin Naparin lebih banyak menyoroti kiprah Natsir di bidang dakwah. Menurutnya, aktivitas Natsir bukan hanya dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional. Ia aktif di organisasi-organisasi seperti Kongres Islam Sedunia (1967) di Karakchi, World Moslem Leangue (1969) di Mekkah, dan Dewan Masjid Sedunia yang berpusat di Mekkah.

"Bagi Natsir untuk berdakwah segala jalur harus ditempuh, lebih-lebih jalur politik. Bahkan antara keduanya tidak terpisahkan," komentar Husin.

Natsir tidak hanya berdakwah dengan mulut, juga melalui perbuatan atau dakwah bil hal. Ia juga menggunakan ketajaman penanya untuk meluruskan kekeliruan pandangan dari musuh-musuh Islam.

"Lebih dari itu, bagi Natsir akhlak itu adalah tiangnya dakwah. Ilmu dan hikmah hanya pembuka jalan. Sumber utamanya sendiri terletak pada akhlak pribadi si pembawa dakwah," tegas KH Husin Naparin. ü

Oleh: Alianysah

Serambi UMMAH



ads

Ditulis Oleh : LDK AMAL Hari: 06.50 Kategori:

1 komentar:

  1. smoga acaranya berhasil.. dan target acaranya tercapai.. amiin

    BalasHapus

 

Bagaimana tampilan Web kami menurut Anda?