Masjid Abdurrahman Isma'il,
Komplek Kampus IAIN Antasari,
Jl. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin, Kalsel
Phone: +6289691780577 (Ikhwan) /
+6285651xxxxxx (Akhwat)
E-Mail: ldk_amal@yahoo.co.id

Jumat, 08 Agustus 2008

Ahmadinejad Menolak Mengunjungi Makam Penghancur Khilafah


Presiden Iran Ahmadinejad menolak mengunjungi makam bapak sekularisme Turki, Mustafa Kamal Attaturk dalam lawatan kunjungannya ke Turki minggu depan, atas undangan Partai Keadilan dan Pembangunan Turki yang berkuasa.


Harian Inggris the Guardian edisi Rabu (6/8) memberitakan bahwa PM Recep Tayyib Erdogan mengundang Presiden Iran untuk mengunjungi Istambul bukan Ankara, karena alasan kekhawatiran timbulnya permsalahan. Sesuai protokoler di Turki, setiap Kepala Negara yang berkunjung ke Turki diagendakan mengikuti seremonial kunjungan ke makam pendiri Negara Turki Sekular, Mustafa Kamal Attaturk, untuk meletakkan karangan bunga.

The Guardian mencoba menganalisa sikap Presiden Ahmadinejad itu dengan mengatakan “Ahmadinejad dan Attaturk memang dua tokoh yang antagonis, karena Attaturk adalah sekutu dekat Muhammad Ridho Pahlevi yang ditumbangkan oleh revolusi Islam pimpinan Imam Khomaeni tahun 1979. Sementara Imam Khomaeni adalah idola dan inspirator bagi Ahmadinejad.

Sejumlah pejabat Turki berupaya memberi penjelesan seputar penolakan Ahmadinejad tersebut dengan mengatakan bahwa kunjungan tersebut adalah kunjungan kerja yang dijadwalkan akan bertemu dengan PM Turki Recep Tayyib Erdogan dan Presiden Turki Abdullah Gul, sehingga masalah ketidaksediaan Ahmadinejad ziarah ke makam Attaturk tidak perlu dipermasalahkan

Namun beberapa media Turki yang pro-sekularisme memuat beberapa headline yang menyerang pemerintah Turki. Sikap Ahmadinejad itu, menurut mereka, sebagai penghinaan terhadap Kamal Attaturk dan menuduh Menlu Turki Ali Babajan bertindak membahayakan sekularisme di Turki.

Menlu Ali Babajan sendiri mengatakan seperti dikutip the Guardian, “Iran adalah negara yang sangat penting dan menjadi agenda pembicaraan seluruh negara-negara dunia. Memperdebatkan masalah penolakan Ahmadinejad berkunjung ke makam Kamal Attaturk saya kira tidak lebih penting dibanding agenda pembicaraan,” ujarnya.

Pemerintah Turki tampak ingin menjadi negara mediator untuk menengahi perundingan antara Barat dengan Iran terkait dengan program nuklir yang dikembangkan oleh Iran. [syarif/alj/www.suara-islam.com]



ads

Ditulis Oleh : LDK AMAL Hari: 18.39 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Bagaimana tampilan Web kami menurut Anda?