Masjid Abdurrahman Isma'il,
Komplek Kampus IAIN Antasari,
Jl. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin, Kalsel
Phone: +6289691780577 (Ikhwan) /
+6285651xxxxxx (Akhwat)
E-Mail: ldk_amal@yahoo.co.id

Kamis, 07 Agustus 2008

BKLDK: Satukan Visi, Misi, Persepsi dan Tujuan

Tabloid Suara Islam EDISI 42, Tanggal 18 April - 1 Mei 2008 M/11 - 24 Rabiul Akhir 1429 H

Di tengah idealisme mahasiswa yang mulai melemah karena kooptasi berbagai kepentingan, muncul harapan baru di kalangan mahasiswa yang memiliki kepedulian kuat bagi perkembangan Islam di kalangan intelektual kampus. Mereka bergerak di kampus dalam wadah lembaga dakwah kampus (LDK).

Sejak kemunculannya di era 1980-an, lembaga ini telah menghasilkan individu-individu Muslim yang kini ikut menentukan kebijakan-kebijakan strategis bangsa dan negara Indonesia.

Dinamika politik nasional pun mempengaruhi arah gerak beberapa lembaga dakwah kampus yang ada. Pasang surut gerakannya pun tak bisa dimungkiri.

Dua tahun lalu beberapa lembaga dakwah kampus berhimpun. Mereka sepakat membentuk jaringan yang kemudian diberi nama Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK). Jaringan ini bertujuan untuk menyinergikan gerak dan langkah sehingga diharapkan mampu memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan kerja secara sendiri-sendiri dalam mendakwahkan Islam di kampus.

Dalam pandangan BKLDK, kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan baik pada segi ekonomi, sosial, budaya, politik maupun ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dari sedikitnya peran yang dimainkan negara-negara Islam dalam pergaulan internasional. Akibatnya posisi tawar umat Islam di mata dunia sangat lemah. Tidak jarang umat Islam dirugikan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepadanya meski kebenaran berada di pihak umat Islam. Padahal Rasulullah mengatakan bahwa 'Islam itu tinggi dan tidak ada yang menyamai ketinggiannya'. Karena itulah, perlu adanya usaha menyejajarkan ketinggian umat dengan ketinggian Islam dan ajarannya.

Dalam konteks keindonesiaan, BKLDK menilai kondisinya tidak jauh berbeda dengan kondisi umat Islam secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari arah dan alur pemikiran umat Islam Indonesia yang berbeda-beda yang direpresentasikan oleh golongan-golongan sehingga umat terkotak-kotak dalam komunitas-komunitas kecil yang masing-masing merasa paling benar, meski alasan perpecahan itu terkadang tidak terlalu prinsip. Padahal yang lebih prinsip adalah senantiasa terjaganya ukhuwah islamiyah di antara mereka.

Karena itu, BKLDK berpendapat, umat Islam Indonesia tidak boleh pecah hanya karena perbedaan pemikiran yang tidak prinsip. Umat Islam tidak boleh terjebak pada perdebatan yang bersifat abu-abu, padahal yang hitam dan yang putih sudah jelas. Umat Islam pun tak boleh terlenakan dengan hanya mengejar yang sunnah dan meninggalkan yang wajib. Jika umat Islam mau bersatu, niscaya potensi yang sangat besar yang dimilikinya dapat dipergunakan untuk membangun peradaban umat manusia. Untuk itulah diperlukan kerja sama dalam hal-hal yang disepakati dan saling toleran dalam hal-hal yang diperdebatkan.

Menurut BKLDK, kesamaan visi, kesatuan misi, persepsi dan tujuan dalam membangun umat dan bangsa mutlak diperlukan oleh umat ini, tanpa mengedepankan ego-ego golongan atau fikroh melainkan dengan mengedepankan kemashlahatan umat. Kesatupaduan dan keserasian gerak langkah dakwah adalah modal awal yang sangat besar menuju kejayaan Islam. Dalam rangka itulah LDK yang diwadahi dalam BKLDK bergerak.


Munas

Berangkat dari niat yang ikhlas untuk mencetak sumber daya manusia berkepribadian Islam, Badan Masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang selaku Koordinator Nasional Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus periode 2006/2008 mengadakan Musyawarah Nasional (MUNAS) LDK, sebagai akumulasi dan jawaban atas pemikiran-pemikiran di atas. Munas ini sekaligus sebagai bentuk evaluasi gerak dakwah yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir paska terbentuknya lembaga jaringan ini. Acara MUNAS ini di mulai pada tanggal 04 April 2008 di awali dengan forum Taaruf (perkenalan) antara peserta dengan peserta yang lain, dari 115 perwakilan Universitas se-Indonesia. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 350 peserta. Munas dibuka oleh Rektor Universitas Malang (dulu IKIP Malang) Prof. Dr. H. Suparno, M.Pd.

Munas diisi dengan Sounding Pertukaran Kreatifitas, Informasi, dan Kearifan dengan tema, ”Mencari Formulasi Manajemen Ideal Bagi LDK, dalam Rangka Mencetak Kader Unggul Calon Pemimpin Umat”. Pada sesi ini beberapa LDK mempresentasikan Sistem Manajerial yang diterapkan oleh LDK-LDK Mandiri sebagai sumber rujukan LDK-LDK lain. Mereka antara lain: BKIM IPB, DKM UNPAD Bandung, BDM AL HIKMAH Universitas Malang, LDK UNLAM, LDK UMI Makassar, dan UKKI ITATS Surabaya.

Selain tukar menukar pengalaman, Munas diisi dengan Seminar Nasional Pendidikan bertemakan “Visi Baru Pendidikan Untuk Kebangkitan Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi Politik, Ekonomi dan Budaya” dengan pembicara antara lain Sudarmadji (Staff khusus MENKOPOLHUKAM), Prof. Dr. Mohammad Noor Syam (Ketua Laboratorium Pancasila UM), Ir. Dwi Condro Triono, M.Ag (Kandidat Doktoral Universitas Kebangsaan Malaysia), dan Dr. Fahmi Lukman, M. Hum (Asist. Pembantu Rektor III Unpad). Selain itu ada juga Workshop Pemikiran Islam dengan tema “Tantangan Pemikiran Islam Kontemporer” dengan pembicara Henri Shalahuddin dan Adian Husaini, MA. Peserta juga disuguhi Study Bahasa Media: "Counter Attack Black Campaign and Sending Opinion" serta training manajerial.

Munas ini menghasilkan action plan BKLDK 2008-2010 serta Pemilihan KORNAS dan TIMNAS BKLDK 2008-2010. Acara Munas diakhiri dengan aksi simpatik seluruh peserta dengan berjalan kaki ke depan Gedung DPRD II Malang. Di pelataran kantor wakil rakyat mereka berorasi. Mereka menyeru kepada seluruh komponen bangsa untuk memperbaiki sistem pendidikan yang masih berlandaskan pendidikan kapitalis-sekuler menuju sistem pendidikan Islam yang akan membawa kondisi bangsa lebih bermartabat. [mujiyanto/www.suara-islam.com]




ads

Ditulis Oleh : LDK AMAL Hari: 07.39 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Bagaimana tampilan Web kami menurut Anda?